Shamil Basayev

Shamil Salmanovich Basayev (Bahasa Rusia: Шамиль Салманович Басаев) (14 Januari, 1965 – 10 Juli, 2006) adalah wakil presiden dari pemerintahan separatis yang tidak diakui internasional yaitu Chechen Republic of Ichkeria, pemimpin gerilyawan Islam, mengakui dirinya teroris dan pahlawan nasional bagi banyak orang Chechnya.^[1][2][3] Ia memimpin kampanye gerilya melawan Rusia untuk beberapa tahun baik sebagai peluncuran beberapa serangan kecelakaan massal menentang pemerintahan sipil Rusia dengan cita-citanya menjadi pengusir pasukan Rusia dari Chechnya. Pada awal 2003, Basayev menggunakan nom de guerre and dan gelar Amir Abdallah Shamil Abu-Idris.

Gambaran umum

Basayev telah menerima penghargaan tertinggi negara yang memisahkan diri Ichkeria: 'K'oman Siy' (penghargaan nasional) dan 'K'oman Turpal' (pahlawan nasional); ia setara dengan rangking militer Divisi Umum Ichkerian dan juga kemudian Amir Tertinggi dari Majlis al-Shura, payung organisasi dari grup pemberontak Kaukasus Utara. Dalam hidupnya, Basayev juga adalah seorang deputi Menteri Pertahanan Abkhazia pada 1992 dan satu kali menjadi pemimpin yang singkat separatis dari kesatuan Republik Islam Dagestan pada 1999, juga sebagai pemimpin dari grup militan Brigade Shahids 'Riyadus Salihiin.

Shamil Basayev telah betul-betul dipertimbangkan oleh seseorang sebagai bukan persoalan lagi dari pemimpin sayap radikal pemberontak Chechnya yang menentang kehadiran pasukan keamanan Federasi Rusia, dan aturan dari pemerintahan lokal di Grozny dukungan Kremlin, betul-betul disibukkan urusan luar negeri oleh para separatis. Ia bertanggung jawab atas beberapa serangan gerilya pada pasukan keamanan di dan sekitar Chechnya sebagai penyerangan teroris kepada pemerintahan sipil Rusia, termasuk penyerangan teater Moskow dan penyerangan sekolah Beslan. Basayev hanya meningkatkan kekuatan setelah pembunuhan Rusia atas sebagian para moderat, pemimpin nasionalis gerilyawan Chechnya, presiden dari pemerintahan separatis Aslan Maskhadov.

Ia telah dibunuh oleh ledakan pada 10 Juli 2006. Kontroversi masih meliputi siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya, dengan klaim Rusia ia telah dibunuh oleh FSB, orang Chechnya mengklaim ia mati dalam kecelakaan ledakan, dan sumber lain mengklaim oleh ia dibunuh grup pemberontak saingannya.